Minggu, 12 April 2015

Visi, Misi dan Tujuan SDN 01 Talawi Mudik



A. VISI
Visi SD Negeri 01 Talawi Mudik  Kecamatan Talawi  Kota Sawahlunto
     Menjadikan Anak Didik Yang Berkualitas, Berbudi Pekerti Luhur dan cinta lingkungan

B.MISI
Misi SD Negeri 01 Talawi Mudik  Kecamatan Talawi  Kota Sawahlunto
Ø  Meningkatkan mutu pendidikan
Ø  Meningkatkan profesional guru
Ø  Menumbuh kembangkan apresiasi budaya dan adat
Ø  Menumbuh kembangkan kepedulian siswa terhadap lingkungan

 C. TUJUAN  SATUAN  PENDIDIKAN
Tujuan  pendidikan dasar adalah  Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.
Kepala sekolah bersama guru dan komite sekolah menetapkan sasaran program untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
Untuk  jangka  pendek,sasaran  dan  tujuan sekolah 1 (satu) tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1.      Terlaksananya  pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.  Meletakkan  dasar  kecerdasan,pengetahuan,kepribadian,akhlak  mulia  serta  ketrampilan  untuk  hidup  mandiri  dan  mengikuti  pendidikan  lanjut
3.    Sekolah  mampu  menanamkan  nilai – nilai  budaya  sekolah  yaitu: Tenang , Tekun , Taat , Tabah , Tawakal ( 5 T ) , Bersih , Disiplin , Jujur dan Bertanggung jawab
4.  Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5.      Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
6.      Sekolah mencapai prestasi Akademik dan non akademik.
7.   Sekolah memiliki standar pendidikan dan tenaga pendidik meliputi semua guru berkualifikasi.
8.   Sekolah memiliki  standar  pencapaian ketuntasan kompetensi/prestasi/kelulusan standar nasional pendidikan.
9.      Sekolah memiliki standar pengelolaan penilaian yang baik
10.  Sekolah yang cinta lingkungan dan alam
11. Sekolah sehat, bersih dan indah

Program 5 R SDN 01 Talawi Mudik




Program Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant yang dilakukan SDN 01 Talawi Mudik, Probolinggo telah berhasil mengubah citra sekolahnya. Dan yang paling penting siswa memiliki kepedulian terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.


Sekolah yang bersih dan indah tentunya menjadi dambaan setiap siswa.
Akhirnya sekolah ingin merubah citranya tentang kondisi sekolah tersebut. Awalnya sekolah membuat program yang bertujuan membuat sekolah memiliki kondisi yang lebih baik dengan terlebih dulu merubah kebiasaan siswa sehingga memiliki kepedulian terhadap lingkungan terutama di sekolah tempat siswa belajar. Kepedulian siswa tersebut tercakup dalam program 5 R , yaitu program Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant.
Pada kegiatan Reduce, sekolah menerapkan pengurangan sampah plastik dan kertas untuk bungkus makanan di kantin. Kebijakan pengurangan sampah plastik dan kertas tersebut menunjukkan hasil yang signifikan dengan berkurangnya jumlah sampah yang ada di sekolah. Kegiatan pemilahan sampah di sekolah juga dilakukan dengan memilah sampah plastik, daun, dan kertas.
Program R berikutnya adalah Reuse. Kebijakan ini diimplementasikan salah satunya dengan program galonisasi di setiap kelas. Sebelum kegiatan ini berjalan, siswa membeli minuman kemasan (es bungkus) sehingga menghasilkan sampah yang cukup memusingkan kepala. Dengan program Reuse ini, disetiap kelas disediakan galon air yang dapat di isi ulang. Selain berkurangnya sampah plastik, galon tersebut dapat digunakan kembali sehingga tidak menyumbangkan banyak sampah.
Recycle adalah program 5 R yang berikutnya. Program ini berhubungan dengan pemilahan sampah di sekolah. Dengan adanya pemilahan sampah, sampah dapat dikelola dengan baik menurut jenisnya. Untuk sampah plastik sekolah mendaur ulang untuk dibuat berbagai kerajinan. Sampah kertas di daur ulang menjadi kertas kembali, ada juga yang diolah menjadi kerajinan tangan. Sedangkan sampah daun dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos melalui komposter aerob dan biopori. Jadi dengan program recycle sampah di sekolah dapat teratasi sehingga lingkungan menjadi bersih dan nyaman.
Program replace di sekolah kami diterapkan dengan cara mengganti papan tulis yang awalnya menggunakan kapur tulis dengan penggunaan whiteboard dan spidol isi ulang. Sehingga mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh kapur tulis dan sekaligus penghematan karena dapat diisi ulang.
Kegiatan program 5 R yang terakhir adalah Replant. Kondisi sekolah yang gersang dapat diatasi dengan cara mewajibkan siswa memiliki tanaman sendiri. Perawatannya dilakukan sendiri oleh siswa. Jika tanamannya mati mereka harus menanam kembali. Dengan program tersebut selain melatih siswa peduli terhadap lingungan, sekolah pun terlihat hijau dan menciptakan suasana sekolah yang nyaman, tidak panas.
Program 5 R ini terbukti dapat mewujudkan sekolah SDN 01 Talawi Mudik menjadi sekolah yang hijau. Dan yang terpenting tercipta rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar. Citra sekolah pun berubah. Sekolah dapat mengikuti program adiwiyata baik di tingkat kota, propinsi maupun nasional.
 Ayo semangat!!!!
 Saatnya petugas piket melaksanakan tugasnya pembersihan selokan
 Tanaman untuk green house
 Kriya barang bekas siswa kelas IV SDN 01 Talawi Mudik
 Ayo cangkul yang dalam, semangat!
Gotong royong penanaman Apotek Hidup

Jumat, 10 April 2015

Pemanasan global

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anomali suhu permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada suhu rata-rata dari 1940 sampai 1980.
Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Persiapan Adiwiyata